IHSG Rontok!! Apa Sebabnya?

IHSG anjlok 1,67% ke level 7.036,07 pada perdagangan Jumat (26/04). Pelemahan tersebut menjadi yang terendah sejak 24 November 2023 atau dalam lima bulan terakhir.

Berikut faktor yang mempengaruhi pelemahan IHSG beberapa waktu belakangan :

  1. Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia
    BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke level 6,25%, dari level 6%. Kenaikan tersebut diluar ekspektasi pasar yang berharap suku bunga tidak akan di naikan. Hal tersebut membuat investor cenderung beralih ke investasi yang menawarkan return yang lebih tinggi, seperti obligasi, dibandingkan saham. Disamping itu, biaya bunga pinjaman bagi perusahaan maupun masyarakat menjadi lebih mahal, yang dapat mempengaruhi investasi dan pengeluaran konsumen sehingga dapat membebani pertumbuhan ekonomi.
  2. Gejolak Geopolitik Global
    Dampak serangan Iran terhadap Israel dikhawatirkan meluas dan menyulut negara” tetangga untuk turut terlibat. Iran adalah salah satu Produsen Minyak terbesar di dunia. Apabila perang berlanjut, maka produksi dan disribusi akan terganggu sehingga terjadi kekurangan pasokan. Kondisi ini yang dikhawatirkan akan membuat Harga minyak meroket dan membuat inflasi global semakin tak terkendali. Keadaan tersebut membuat Investor keluar dari Aset Investasi yang
  3. Pelemahan Rupiah
    Sampai akhir pekan ini rupiah melemah terhadap Dollar ke angka Rp 16.241 (28/04). Pelemahan tersebut menjadi kekhawatiran Investor terhadap resiko yang akan terjadi. Pelemahan rupiah membuat daya beli dalam negri menjadi lemah terhadap produk impor, termasuk bahan baku yang dibutuhkan perusahan serta harga BBM. Hal ini dapat mendorong inflasi pada berbagai sektor lainnya.
  4. Capital Outflow & Panic Selling
    Kondisi Ekonomi yang penuh ancaman akan membuat aliran dana Investor keluar dari aset beresiko seperti Saham, menuju aset Safe Haven seperti Emas dan Dollar. Hal tersebut akan membuat pelaku pasar Panic Selling dan Pasar Saham berguguran.

Sektor perbankan yang merupakan penopang IHSG juga cukup tertekan. Beberapa emiten juga akan langsung terdampak negatif, mulai dari properti, sektor teknologi, hingga otomotif.

Lalu bagaimana arah pasar berikutnya?
Pilihan Investasi apa yang menarik di tengah gejolak yang melanda pasar modal?

Hubungi Tim Sekilas Market untuk mendapatkan update seputar Investasi & Keuangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *