Pelaku pasar mulai kehilangan kepercayaan terhadap kinerja Pasar Saham Indonesia beberapa waktu belakangan. Pasalnya saham-saham Bluechip yang menjadi andalan karna Fundamental yang baik dan teruji puluhan tahun, malah membawa kerugian bagi Investor akibat pelemahan harga pasar yang signifikan. Sebut saja salah satunya saham UNVR yang 2019 lalu harga nya di area 10000 saat ini di perdagangkan di area harga 2500. Lalu saham bluechip apa saja yang telah berguguran? Bagaimana kita sebagai Investor menyikapi pelemahan tersebut?
Berikut saham-saham Blue Chip yang telah berguguran beberapa waktu lalu
BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk)

SMGR (PT Semen Indonesia (Persero) Tbk)

TLKM (PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk)

UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk)

Itu baru 4 contoh yang secara garis besar menggambarkan saham-saham dengan fundamental terbaik dengan label “BlueChip”, sering dijadikan contoh di seminar” dan edukasi Pasar Modal. Tidak sedikit Investor yang portofolio nya terpukul karna 4 saham tersebut atau Bluechip lainya. Lalu bagaimana kita menyikapi nya?
Kenali Faktor Pelemahan
Pada dasarnya, harga saham melemah karna aksi jual yang lebih tinggi dari minat beli. Yang pertama kita harus lakukan adalah mencari tau sebab aksi jual Investor di pasar. Berikut beberapa Faktor yang mempengaruhi pelemahan saham” Blue Chip :
1. Kondisi Perusahaan & Kinerja yang menurun (UNVR & SMGR)
2. Ekspektasi Pasar di masa yang akan datang negatif (BBRI & TLKM)
3. Capital Outflow (aksi jual asing akibat berbagai hal, salah satunya Perang)
Setelah mengetahui faktor pelemahan, kita maju ke langkah berikutnya :
BUY or BYE ?!
Memilih untuk BUY atau mengatakan BYE pada saham Bluechip merupakan pilihan yang sulit. Karna umumnya Investor terjebak pada keyakinan di masa lalu akan kinerja saham tersebut dengan label “Too Big to fail” yang sewaktu waktu kinerja nya akan kembali membaik dan baik baik saja. Namun ingatkah kamu tentang kehancuran Perusahaan NOKIA? Runtuhnya swalayan GIANT? atau bangkrutnya SVB Financial Group?
Yup tidak ada yang abadi, termasuk perusahaan Blue Chip yang kamu beli. Ini saatnya ambil keputusan demi Portfolio yang optimal. Dalam hal tersebut, untuk memilih Buy or BYE Tim Sekilas Market memiliki rumusan klasifikasi sebagai berikut :

Bukan hal yang mutlak, karna sebagai Investor profesional tentunya akan ada penilaian lebih lanjut. Namun klasifikasi tersebut dapat menjadi gerbang dan sebagai referensi investor pemula yang fokus utama nya ada di profesi utama selain Investasi.
UNVR, SMGR, BBRI & TLKM. Buy or Bye ?!

Earning Per Share (EPS) atau Laba per saham UNVR terus tergerus 3 Tahun belakangan. Bahkan sebelum 2019 EPS UNVR masih berada di atas angka Rp 800.
Selain penurunan laba yang signifikan, sentimen aksi boikot pada beberapa produk UNVR juga di proyeksi menjadi pukulan jangka panjang. Di samping itu rotasi Direksi UNVR belakangan ini kami nilai belum membawa dampak positif ke UNVR. Jadi Tim Sekilas Market mulai berkata “BYE” kepada saham UNVR karna belum adanya tanda” pemulihan dan dikhawatirkan akan menjadi Sunset Company. Namun Bukan berarti UNVR tidak mampu bangkit, hanya saja ada peluang lain di dalam 900 saham lainya yang ada di Bursa.

BBRI dan TLKM masih memiliki laba yang Stabil. Penurunan harga saham memiliki faktor ekspektasi pasar negatif di masa yang akan datang serta Capital Outflow aksi jual asing akibat geopolitik yang tidak stabil. Karna Fundamental perusahaan yang masih stabil, Tim Sekilas Market menganggap pelemahan ini sebagai Diskon dan masih memilih “BUY“ dengan catatan melakukan pembelian ketika tekanan jual sudah mulai reda. Teringat dengan istilah “Jangan menangkap Pisau yang jatuh, tanganmu akan terluka”.
Lalu bagaimana dengan SMGR?

Secara singkat SMGR memiliki laba yang turun beberapa tahun kebelakang. Namun perusahaan masih rutin membagikan Dividen serta bisnis yang ekspansif mengingat proyek pengerjaan pemerintah masih banyak bekerjasama dengan SMGR. Tim Sekilas Market memiliki pandangan yang NETRAL terhadap saham SMGR.
Baca Juga : https://sekilasmarket.com/2024/05/02/buy-in-may-get-profit-every-day/
*Disclaimer
Artikel ini dibuat dengan tujuan Edukasi dan hanya sebagai referensi. Tidak mengandung ajakan maupun paksaan melakukan Pembelian maupun Penjualan aset Investasi. Setiap keputusan Investasi dan segala resiko yang menyertai menjadi keputusan dan tanggung jawab masing-masing Investor.