Apa itu Absolute Valuation Saham?
Absolute valuation adalah metode penilaian saham yang berfokus pada menentukan nilai intrinsik atau nilai sebenarnya dari saham suatu perusahaan berdasarkan fundamental keuangan perusahaan tersebut. Berbeda dengan relative valuation yang membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain di industri yang sama, absolute valuation menganalisis faktor-faktor spesifik perusahaan untuk menghitung nilai sesungguhnya.
Metode Absolute Valuation
- Discounted Cash Flow (DCF): Metode ini menghitung nilai perusahaan berdasarkan proyeksi arus kas masa depan yang didiskon ke nilai sekarang. DCF adalah salah satu metode absolute valuation yang paling umum digunakan.
- Dividend Discount Model (DDM): Metode ini menghitung nilai intrinsik saham berdasarkan proyeksi dividen yang akan dibayarkan perusahaan di masa depan dan mendiskonnya dengan tingkat pengembalian yang diharapkan.
- Residual Income Model: Metode ini menghitung nilai intrinsik dengan menambahkan nilai sekarang dari pendapatan residual masa depan ke nilai buku ekuitas perusahaan.
Langkah-langkah dalam Absolute Valuation menggunakan DCF
- Proyeksi Arus Kas Masa Depan: Mengestimasi arus kas bebas perusahaan untuk beberapa tahun ke depan.
- Menentukan Terminal Value: Menghitung nilai sisa perusahaan setelah periode proyeksi.
- Menentukan Discount Rate: Menggunakan weighted average cost of capital (WACC) sebagai tingkat diskonto.
- Menghitung Nilai Sekarang: Mendiskon arus kas masa depan dan terminal value ke nilai sekarang.
- Menentukan Nilai Intrinsik Saham: Membagi nilai sekarang total dengan jumlah saham beredar.
Contoh Nyata: Absolute Valuation pada Saham PT ABC Tbk
Mari kita ambil contoh saham PT ABC Tbk untuk menerapkan metode DCF dalam absolute valuation. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Proyeksi Arus Kas Masa Depan: Asumsikan PT ABC Tbk memiliki proyeksi arus kas bebas sebagai berikut:
- Tahun 1: Rp 500 miliar
- Tahun 2: Rp 550 miliar
- Tahun 3: Rp 605 miliar
- Tahun 4: Rp 665 miliar
- Tahun 5: Rp 730 miliar
2. Menentukan Terminal Value:
Terminal value dihitung dengan asumsi pertumbuhan (g) sebesar 3% setelah tahun ke-5. Misalkan WACC (tingkat diskonto) adalah 10%. Terminal value pada akhir tahun ke-5 adalah :

3. Menghitung Nilai Sekarang:
Mendiskon arus kas bebas dan terminal value ke nilai sekarang :

Menghitung masing-masing NPV :

4. Menentukan Nilai Intrinsik Saham:
Misalkan PT ABC Tbk memiliki 1 miliar saham beredar, maka nilai intrinsik per saham adalah :

Kesimpulan
Absolute valuation saham adalah metode yang berfokus pada menentukan nilai intrinsik saham berdasarkan fundamental keuangan perusahaan. Metode seperti DCF membantu investor untuk memahami nilai sebenarnya dari saham suatu perusahaan, yang dapat berbeda dari harga pasar saat ini. Contoh di atas menunjukkan bagaimana kita dapat menghitung nilai intrinsik saham PT ABC Tbk menggunakan proyeksi arus kas masa depan dan tingkat diskonto yang sesuai.
Dengan memahami dan menerapkan metode absolute valuation, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih informasi dan strategis, membantu mereka menemukan saham yang mungkin undervalued atau overvalued di pasar.