Mengawali tahun 2025, pasar keuangan global dan domestik menghadirkan beragam sentimen menarik bagi para investor. Kenaikan indeks saham di Amerika Serikat dan Eropa, keputusan kebijakan moneter Bank of Japan, serta aliran modal asing yang mulai mengalir kembali ke Indonesia menjadi katalis positif yang layak disimak. Bagaimana peluang IHSG dan rekomendasi saham untuk pekan ini? Simak pembahasan berikut.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Optimisme di Tengah Tantangan Akhir Tahun
Berita Global
- Pasar Saham Global Menguat: Indeks saham utama di Amerika Serikat dan Eropa mencatat kenaikan, didorong oleh penguatan sektor teknologi dan perawatan kesehatan. Investor menunjukkan optimisme terhadap prospek sektor-sektor ini, meskipun terdapat ketidakpastian ekonomi global.
- Kebijakan Bank of Japan (BOJ): BOJ mempertahankan suku bunga di level 0,25% pada pertemuan Desember, sambil mengevaluasi tren upah domestik dan dampak kebijakan moneter Amerika Serikat. Langkah ini menciptakan katalis positif bagi pasar saham Jepang.
Berita Domestik
- Aliran Modal Asing: Bank Indonesia mencatat aliran modal asing masuk ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp1,08 triliun pada periode 30 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. Ini terdiri dari beli neto di pasar saham dan SBN, serta jual neto di SRBI.
- Kinerja IHSG: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri tahun 2024 dengan penurunan sebesar 2,65%, parkir di level 7.079,91 pada 30 Desember 2024. Tekanan dari sisi domestik dan global menjadi faktor di balik penurunan ini.
Analisis IHSG Awal Tahun 2025
Pada awal tahun 2025, IHSG diproyeksikan bergerak menguat dengan potensi technical rebound. Analis memprediksi IHSG akan bergerak pada area support 6.931 dan resistance 7.210 pada bulan Januari. Investor dapat memanfaatkan momentum ini untuk kembali masuk ke pasar, setidaknya sampai IHSG mencapai area resistance tersebut.
Rekomendasi Saham
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan oleh analis untuk awal tahun 2025:
Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Sektor: Konsumsi. Potensi rebound seiring dengan peningkatan permintaan produk pangan.
Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Sektor: Konsumsi. Didukung oleh stabilitas permintaan produk konsumen harian.
Astra Otoparts Tbk (AUTO)
Sektor: Otomotif. Berpotensi menguat dengan adanya peningkatan penjualan kendaraan bermotor
Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
Sektor: Perkebunan. Didukung oleh prospek positif harga komoditas kelapa sawit.
Mayora Indah Tbk (MYOR)
Sektor: Konsumsi. Potensi pertumbuhan didorong oleh inovasi produk dan ekspansi pasar.
Belajar Gratis Saham dan Reksadana: Klik Link Berikut
Kesimpulan:
Tahun 2025 diawali dengan sentimen positif di pasar saham global dan domestik. IHSG diproyeksikan bergerak menguat dengan potensi technical rebound pada area 6.931 hingga 7.210. Investor disarankan mempertimbangkan saham-saham seperti JPFA, UNVR, AUTO, AALI, dan MYOR yang memiliki potensi pertumbuhan di awal tahun ini. Momentum ini dapat dimanfaatkan untuk meraih peluang di tengah optimisme pasar. Investor disarankan untuk mempertimbangkan faktor fundamental dan sentimen pasar sebelum mengambil keputusan investasi.
*Disclaimer: Artikel berikut merupakan analisa yang bertujuan untuk edukasi investasi. Segala keputusan investasi pelaku pasar serta resiko yang menyertai merupakan tanggung jawab masing-masing investor.