IHSG dan Bursa Asia Hadapi Tekanan Global, Potensi Rebound Terbuka

Pasar Global Dihantui Kekhawatiran Perang Dagang

Dalam sepekan terakhir, bursa saham global, termasuk Asia, mengalami pelemahan signifikan, berkisar 9–13% akibat ketegangan baru terkait tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap China. Kenaikan tarif hingga 145% ini menambah kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi global, meskipun AS memberikan jeda 90 hari untuk implementasi tarif. Kinerja bursa seperti Nikkei, Shanghai, Hang Seng, dan Kospi menunjukkan tanda-tanda pemulihan di awal pekan, namun volatilitas tetap tinggi.

Belajar Gratis Saham dan Reksadana: Klik Link Berikut

Dari Amerika Serikat, data ekonomi terbaru menunjukkan penurunan Production Price Inflation (PPI) bulanan ke -0,4%, dan PPI inti bulanan turun -0,1% untuk Maret 2025. Penurunan ini mendekatkan inflasi ke target Federal Reserve, membuka peluang pemangkasan suku bunga Fed Funds Rate di pertengahan 2025. CME FedWatch memproyeksikan suku bunga akan dipertahankan di kisaran 4,25%–4,50% pada Mei 2025.

Dampak Terhadap Pasar Asia dan Stimulus dari China

Di Asia, China mengumumkan tambahan stimulus dengan peningkatan New Yuan Loans sebesar CNY 3.640 miliar pada Maret 2025 untuk mendukung pertumbuhan ekonominya yang tercatat naik 5,4% YoY pada kuartal pertama tahun ini. Namun, ketegangan dagang menyebabkan investor tetap berhati-hati.

Kondisi IHSG dan Respons Domestik

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia juga terdampak, mencatatkan penurunan hingga -9% dalam satu hari perdagangan, mengikuti tren global. IHSG sempat ditutup melemah 0,32% ke level 6.613,48 pada Kamis (24/4), membentuk pola teknikal “death cross” di area overbought dengan MACD menunjukkan positive slope, mengindikasikan risiko koreksi lanjutan. Untuk perdagangan Jumat (25/4), IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang support 6.535 dan resistance 6.685.

Pada Jumat (11/4), IHSG ditutup di level 6.262,23, dengan candle stick bullish dan potensi teknikal rebound terbuka. Area support berada pada 6.134–6.214, sedangkan gap teknikal yang terbentuk di 6.094–6.192 dan 6.314–6.418 menjadi perhatian penting. Momentum pembalikan arah juga terlihat dari potensi golden cross pada indikator MACD.

Peluang Rebound dan Saham Perbankan

Tekanan jual asing tercatat cukup besar, dengan net sell asing sebesar Rp13,97 triliun sepanjang pekan, termasuk Rp1,88 triliun di pasar reguler. Namun, adanya cum date di beberapa saham serta panic selling terbatas di IHSG level 5.800 membuka peluang rebound jangka pendek. Saham-saham perbankan besar (Big 4) membentuk area gap menarik, yakni:

  • BBRI di 3.930
  • BMRI di 5.050
  • BBNI di 4.110
  • BBCA di 8.375

Top Net Foreign Buy dan Sell

Aktivitas investor asing menunjukkan top net foreign buy pada:

  • GOTO (+Rp51,81 miliar)
  • PTRO (+Rp49,77 miliar)
  • BREN (+Rp49,04 miliar)

Sedangkan top net foreign sell tercatat pada:

  • BMRI (-Rp533,32 miliar)
  • BBNI (-Rp212,32 miliar)
  • BBRI (-Rp188,02 miliar)

Fokus Domestik: Negosiasi Dagang dan Data Ekonomi

Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia menjalin komunikasi intensif dengan AS terkait tarif impor untuk meredakan ketegangan dagang. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan masih menunggu kejelasan atas insentif dari pihak AS. Sektor properti dan konsumsi menunjukkan optimisme seiring ekspektasi penurunan inflasi dan penguatan sentimen domestik.

Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa per akhir Maret 2025 sebesar US$157,1 miliar, cukup untuk membiayai 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri. Namun, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun menjadi 121,1 dari 126,4, menandakan adanya kehati-hatian konsumen di tengah ketidakpastian global.

Baca Juga: Edit Post “Dilema Bank Indonesia: Stabilitas Rupiah vs. Pertumbuhan Ekonomi”

Penutup

Meskipun peluang teknikal rebound di IHSG terbuka, sentimen global yang masih rapuh, ketegangan dagang, dan potensi aksi ambil untung membuat tren jangka panjang IHSG tetap perlu diwaspadai. Investor disarankan untuk memanfaatkan peluang ini hanya untuk trading harian, sambil terus memantau perkembangan global dan domestik.

*Disclaimer: Artikel berikut merupakan analisa yang bertujuan untuk edukasi investasi. Segala keputusan investasi pelaku pasar serta resiko yang menyertai merupakan tanggung jawab masing-masing investor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *