Buy in May, Get Profit Every Day

Berawal dari adanya istilah “Sell in May and Go Away” yang populer di pasar modal yang merujuk pada strategi Jual pada bulan Mei-Oktober menghindari kinerja pasar yang buruk.

Bukan tanpa alasan, langkah tersebut dilakukan oleh investor mengingat kinerja di pasar saham dipercaya melandai antara bulan Mei sampai Oktober. Berikutnya investor akan kembali membeli saham secara masif pada akhir tahun mengingat kinerja bursa saham pada akhir tahun umumnya memberi imbal hasil yang signifikan menyambut rilis kinerja keuangan tahunan serta menanti dividen pada awal tahun berikutnya.

Bagaimana di Pasar Saham Indonesia?

Berikut kinerja bursa saham di Indonesia selama kurun waktu Mei sampai Oktober 10 Tahun terakhir.

Melihat kinerja historis IHSG selama kurun waktu 10 Tahun terakhir, terjadi penurunan sebanyak 5 kali dan 5 kali sisanya mengalami kenaikan.
Adapun dari sumber lain, apabila ditarik 20 Tahun terakhir terjadi penurunan sebanyak 7 kali dan 13 kali sisanya mengalami kenaikan.
Jadi berdasarkan probabilitas tersebut, Sell In May TIDAK BERLAKU di Pasar Saham Indonesia. Kami menarik kesimpulan bahwa pergerakan IHSG periode Mei – Oktober lebih di tentukan oleh Fundamental dan Keadaan Perekonomian Indonesia.

2024 Sell in May atau Buy in May?

Sejak awal 2024 IHSG melalui masa masa sulit dimana sentimen Geopolitik Global membuat Capital Outflow yang deras. Hal tersebut membuat IHSG melemah dan saham unggulan seperti BBRI ASII TLKM serta saham Big cap lainya Berguguran.
Namun saat ini IHSG berada dalam area Support Psikologi nya, dimana secara teknikal area 7000 menjadi pagar demand yang kuat untuk IHSG serta muncul sinyal pembalikan arah pada indikator MACD.

Secara Fundamental beberapa Emiten sudah rilis Q1 dan menuai hasil yang Positif, ditambah lagi tengah tahun 2024 berpotensi menjadi musim Pembagian Dividen yang menjadi sentimen Positif bagi Pasar. Jadi pelemahan IHSG saat ini menjadi DISKON bagi pelaku pasar dan dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan harga yang rendah pada saham” Blue Chip yang telah terkoreksi dalam.

Hal tersebut yang membuat tim membuat Anomali dari Sell in May and Go Away , Menjadi “Buy in May, Get Profit Every Day”

*Disclaimer
Artikel ini merupakan pandangan tim Sekilas Market dimana bertujuan untuk Edukasi dan hanya sebagai referensi. Sama sekali tidak mengandung ajakan maupun paksaan melakukan Investasi. Setiap keputusan Investasi dan segala resiko yang ada menjadi keputusan dan tanggung jawab masing” Investor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *