Apa Itu Auto Reject Bawah (ARB) dan Cara Kerjanya di Pasar Saham

Auto Reject Bawah (ARB) adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia pasar saham Indonesia untuk menggambarkan batasan penurunan harga saham dalam satu hari perdagangan. ARB bertujuan untuk melindungi investor dari fluktuasi harga yang ekstrem dan menjaga stabilitas pasar.

Baca Juga: Pelantikan Presiden AS dan Kebijakan BI: Bagaimana Dampaknya

Pengertian Auto Reject Bawah (ARB)

Auto Reject Bawah (ARB) adalah mekanisme yang secara otomatis membatasi penurunan harga saham hingga batas tertentu yang telah ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika harga saham mencapai batas bawah ini, maka saham tersebut tidak dapat diperdagangkan lebih rendah hingga hari perdagangan berikutnya.

Mekanisme ARB ini berlaku baik untuk saham di pasar reguler maupun pasar tunai. Besaran ARB biasanya ditentukan berdasarkan kelompok harga saham, yang diatur oleh BEI.

Besaran Batas Auto Reject Bawah

Berikut adalah batasan ARB yang berlaku di Bursa Efek Indonesia:

  1. Saham dengan harga < Rp200: Maksimal penurunan 35%.
  2. Saham dengan harga Rp200 – Rp5.000: Maksimal penurunan 25%.
  3. Saham dengan harga > Rp5.000: Maksimal penurunan 20%.

Contohnya, jika harga saham awalnya Rp1.000, maka harga terendah yang dapat dicapai pada hari tersebut adalah Rp750 (penurunan 25%).

Tujuan dan Manfaat ARB

ARB dirancang untuk memberikan perlindungan bagi investor, terutama saat terjadi volatilitas tinggi di pasar saham. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari ARB:

  1. Melindungi investor: Membatasi kerugian investor akibat pergerakan harga yang terlalu tajam.
  2. Mengurangi spekulasi berlebihan: Mencegah aksi jual besar-besaran yang dapat menyebabkan kepanikan pasar.
  3. Meningkatkan stabilitas pasar: Membantu menjaga keseimbangan antara penawaran dan permintaan.

Contoh Kasus Auto Reject Bawah

Misalnya, saham ABC memiliki harga pembukaan Rp500. Jika saham ini masuk dalam kategori batas penurunan 25%, maka harga terendah yang dapat dicapai pada hari tersebut adalah Rp375. Jika tekanan jual terus berlanjut hingga menyentuh batas ARB, maka perdagangan saham ABC akan terhenti pada level tersebut.

Tips Menghadapi Saham yang Terkena ARB

  1. Lakukan analisis fundamental: Pastikan untuk memahami alasan di balik penurunan harga saham, apakah karena sentimen pasar atau kondisi fundamental perusahaan.
  2. Hindari panik: Jangan terburu-buru menjual saham hanya karena menyentuh ARB. Pertimbangkan prospek jangka panjang perusahaan.
  3. Diversifikasi portofolio: Jangan menempatkan seluruh dana investasi pada satu saham untuk mengurangi risiko kerugian besar.

Belajar Gratis Saham dan Reksadana: Klik Link Berikut

Kesimpulan

Auto Reject Bawah (ARB) adalah mekanisme penting dalam perdagangan saham yang bertujuan untuk melindungi investor dan menjaga stabilitas pasar. Sebagai investor, memahami bagaimana ARB bekerja dapat membantu Anda mengambil keputusan investasi yang lebih bijak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *