Bandar saham merupakan istilah yang sering muncul di dunia investasi pasar modal Indonesia. Bagi investor pemula, istilah ini sering kali dianggap misterius dan penuh kontroversi.
Baca Juga: Apa Itu Auto Reject Bawah (ARB) dan Cara Kerjanya
Apa Itu Bandar Saham?
Bandar saham adalah pihak, baik individu maupun institusi, yang memiliki modal besar dan berpengaruh dalam pergerakan harga suatu saham di pasar modal. Bandar ini biasanya memiliki kekuatan untuk mengatur likuiditas saham tertentu, baik dengan cara membeli atau menjual dalam jumlah besar. Tujuan utama mereka adalah memperoleh keuntungan dari pergerakan harga yang mereka ciptakan.
Strategi yang Dilakukan Bandar Saham
- Accumulation (Akumulasi): Bandar membeli saham dalam jumlah besar secara bertahap tanpa menaikkan harga secara signifikan. Hal ini dilakukan agar tidak menarik perhatian investor lain.
- Mark-Up: Setelah mengakumulasi cukup banyak saham, bandar akan mendorong harga naik melalui aksi beli yang agresif. Pada tahap ini, harga saham biasanya mulai menarik perhatian investor ritel.
- Distribution (Distribusi): Ketika harga saham mencapai level tinggi, bandar akan mulai menjual saham secara bertahap kepada investor ritel yang tertarik pada tren kenaikan harga.
- Mark-Down: Setelah selesai mendistribusikan saham, harga saham cenderung mengalami penurunan karena kurangnya dukungan dari bandar.
Apakah Bandar Saham Legal?
Peran bandar saham sering kali menjadi perdebatan. Secara hukum, manipulasi pasar seperti insider trading atau false trading dilarang di Indonesia dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, aktivitas bandar saham tidak selalu ilegal, asalkan mereka tidak melanggar regulasi yang berlaku.
Mitos dan Fakta tentang Bandar Saham
- Mitos: Semua pergerakan saham dikendalikan oleh bandar.
- Fakta: Tidak semua saham dikuasai oleh bandar. Saham dengan kapitalisasi besar seperti saham blue chip biasanya lebih sulit dikendalikan karena likuiditasnya yang tinggi.
- Mitos: Investor ritel tidak bisa untung jika ada bandar.
- Fakta: Dengan analisis yang tepat, investor ritel tetap bisa memanfaatkan pola pergerakan harga yang diciptakan oleh bandar.
- Mitos: Bandar selalu untung.
- Fakta: Sama seperti investor lainnya, bandar juga bisa mengalami kerugian jika pergerakan pasar tidak sesuai prediksi mereka.
Bagaimana Cara Menghadapi Pergerakan Bandar?
- Kenali Pola Pergerakan Harga: Amati volume dan tren harga saham untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya akumulasi atau distribusi oleh bandar.
- Gunakan Analisis Teknikal: Indikator seperti volume, moving average, dan candlestick bisa membantu Anda membaca pola pergerakan harga.
- Jangan Terbawa Emosi: Hindari keputusan impulsif saat melihat kenaikan atau penurunan harga yang drastis.
- Diversifikasi Portofolio: Jangan menaruh semua modal Anda pada satu saham untuk mengurangi risiko.
Belajar Gratis Saham dan Reksadana: Klik Link Berikut
Kesimpulan
Bandar saham memang memiliki peran signifikan dalam pasar modal, terutama pada saham dengan kapitalisasi kecil atau likuiditas rendah. Namun, pemahaman yang baik tentang pola pergerakan harga dan strategi investasi yang disiplin dapat membantu investor ritel tetap mendapatkan keuntungan, bahkan di tengah pengaruh bandar.