Kalender Ekonomi dan Corporate Action Juni 2025: Sorotan Agenda Penting Pasar

Memasuki bulan Juni 2025, pelaku pasar dan pemangku kepentingan perlu mencermati jadwal rilis data ekonomi dan agenda corporate action yang berpotensi memengaruhi dinamika pasar keuangan dan investasi di Indonesia.

Belajar Gratis Saham dan Reksadana: Klik Link Berikut

Agenda dan Hari Libur Bulan Juni 2025

Pada bulan Juni 2025, terdapat beberapa hari libur nasional serta agenda penting yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan. Berikut rincian lengkapnya:

Hari Libur Nasional dan Hari Besar:

  1. 1 Juni 2025 (Minggu) – Hari Lahir Pancasila
  2. 6 Juni 2025 (Jumat) – Hari Raya Idul Adha
  3. 9 Juni 2025 (Senin) – Hari Raya Idul Adha (kemungkinan cuti bersama atau tanggal merah tambahan)
  4. 27 Juni 2025 (Jumat) – Tahun Baru Hijriah

Rilis Data Ekonomi dan Statistik:

  1. 2 Juni 2025 (Senin) – Rilis Neraca Perdagangan dan Inflasi bulan Mei 2025
  2. 10 Juni 2025 (Selasa) – Rilis Statistik Cadangan Devisa
  3. 11 Juni 2025 (Rabu) – Rilis Posisi Investasi Internasional
  4. 12 Juni 2025 (Kamis) – Rilis Laporan Survei Konsumen
  5. 13 Juni 2025 (Jumat) – Rilis Laporan Survei Penjualan Eceran
  6. 16 Juni 2025 (Senin) – Rilis Statistik Utang Luar Negeri
  7. 23 Juni 2025 (Senin) – Rilis Perkembangan Uang Beredar
  8. 30 Juni 2025 (Senin) – Rilis Neraca Perdagangan dan Inflasi bulan Juni 2025 (berlanjut ke 1 Juli)

Agenda Resmi:

  • 17 Juni 2025 (Selasa) – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia

Aksi Korporasi : Pembagian Dividen

Bulan Juni 2025 menjadi momen yang ditunggu oleh investor pasar modal, khususnya para pemegang saham dari beberapa emiten yang tercatat akan membagikan dividen tunai, seperti daftar dibawah . Berikut rincian informasi pembagian dividen dari beberapa emiten tersebut:

Sumber: Stockbit
Sumber: Stockbit

Belum Ada IPO yang Terdaftar di Bulan Juni 2025

Memasuki bulan Juni 2025, hingga awal bulan ini, belum terdapat perusahaan yang secara resmi terdaftar untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Kondisi ini menandai jeda sementara dalam aktivitas pencatatan saham baru, yang biasanya menjadi indikator antusiasme pasar terhadap ekspansi bisnis dan minat investor terhadap instrumen ekuitas.

Tidak adanya IPO yang terdaftar bulan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti strategi korporasi yang menunggu momentum pasar yang lebih stabil, proses regulasi yang masih berjalan, atau evaluasi internal perusahaan sebelum melantai di bursa.

Meski demikian, pelaku pasar tetap menantikan pengumuman resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Bursa Efek Indonesia terkait potensi IPO baru yang dapat muncul dalam waktu dekat. Dengan mempertimbangkan kondisi makroekonomi dan minat investor yang terus bergerak dinamis, aktivitas IPO diperkirakan akan kembali aktif pada kuartal berikutnya.

Baca Juga: Prospek Ekonomi Indonesia dan Dinamika Pasar Global

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *