Accrued Expenses atau biaya terutang adalah istilah akuntansi yang mengacu pada biaya yang telah terjadi tetapi belum dibayar atau dicatat dalam pembukuan perusahaan. Dalam praktiknya, perusahaan mungkin menggunakan metode akrual untuk mencatat pengeluaran yang timbul, meskipun belum ada pembayaran yang dilakukan. Artikel ini akan menjelaskan lebih rinci tentang pengertian, contoh, serta pentingnya accrued expenses dalam pengelolaan keuangan bisnis.

Pengertian Accrued Expenses

Accrued expenses adalah kewajiban perusahaan yang harus dibayar pada masa mendatang. Biaya ini dicatat dalam laporan keuangan perusahaan pada saat terjadi, meskipun pembayarannya dilakukan kemudian. Metode ini sesuai dengan prinsip akuntansi akrual yang digunakan oleh banyak perusahaan, di mana pendapatan dan pengeluaran diakui ketika mereka terjadi, bukan saat uang tunai berpindah tangan.

Baca Juga: Absolute Valuation: Memahami Nilai Sejati Saham

Contoh umum dari accrued expenses meliputi:

  • Gaji Karyawan: Jika perusahaan membayar gaji pada awal bulan untuk pekerjaan yang dilakukan di bulan sebelumnya, gaji tersebut adalah biaya terutang pada bulan berjalan.
  • Bunga Pinjaman: Bunga yang harus dibayarkan pada pinjaman, yang telah terakumulasi tetapi belum dibayar, juga merupakan bagian dari accrued expenses.
  • Tagihan Utilitas: Listrik, air, atau layanan telekomunikasi yang digunakan sebelum tagihan diterima adalah contoh lain dari biaya terutang.

Contoh Penerapan Accrued Expenses

Misalnya, jika sebuah perusahaan harus membayar gaji bulanan sebesar Rp 100 juta kepada karyawannya pada tanggal 5 setiap bulan, tetapi akhir bulan tutup pada tanggal 31. Dalam laporan keuangan per 31, perusahaan akan mencatat Rp 100 juta sebagai accrued expenses meskipun pembayaran baru dilakukan pada tanggal 5 bulan berikutnya.

Belajar Saham Gratis dan Reksadana: Klik Disini

Pentingnya Accrued Expenses dalam Laporan Keuangan

Accrued expenses sangat penting untuk memberikan gambaran yang akurat tentang kesehatan keuangan perusahaan. Dengan mencatat biaya terutang, perusahaan dapat:

  1. Mencegah Terlalu Meremehkan Pengeluaran: Tanpa mencatat accrued expenses, perusahaan mungkin melaporkan laba yang terlalu tinggi, karena biaya yang telah terjadi tetapi belum dibayar tidak masuk dalam laporan keuangan.
  2. Mematuhi Standar Akuntansi: Pencatatan sesuai dengan prinsip akrual yang diakui secara umum (GAAP) membantu perusahaan mematuhi standar akuntansi.
  3. Perencanaan Keuangan Lebih Baik: Dengan mencatat semua kewajiban yang terjadi, perusahaan dapat merencanakan keuangannya dengan lebih tepat, termasuk mempersiapkan dana untuk pembayaran di masa depan.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *