Pendahuluan
Economic Value Added (EVA) adalah salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan. Konsep ini sangat relevan bagi investor, manajer, dan pemegang saham karena memberikan gambaran tentang nilai ekonomis yang dihasilkan setelah mempertimbangkan biaya modal. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam apa itu EVA, bagaimana cara menghitungnya, dan mengapa penting bagi pengambilan keputusan bisnis.

Baca Juga: Deflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Economic Value Added (EVA)?

EVA adalah ukuran keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik perusahaan menghasilkan nilai bagi pemegang saham setelah memperhitungkan biaya modal. EVA diperkenalkan oleh Stern Stewart & Co. sebagai alat untuk menunjukkan apakah suatu perusahaan benar-benar menciptakan nilai tambah atau hanya sekadar menutup biaya operasional dan modalnya.

Definisi:
EVA dihitung sebagai laba operasi setelah pajak (NOPAT) dikurangi biaya modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

Formula EVA

Rumus sederhana untuk menghitung EVA adalah:
EVA = NOPAT – (Invested Capital × Cost of Capital)

Penjelasan Variabel:

  1. NOPAT (Net Operating Profit After Tax): Keuntungan bersih dari operasi setelah pajak.
  2. Invested Capital: Total modal yang digunakan dalam operasi bisnis, termasuk ekuitas dan utang.
  3. Cost of Capital: Tingkat pengembalian minimum yang diharapkan oleh investor atas modal yang mereka investasikan.

Cara Menghitung Economic Value Added (EVA)

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung EVA:

  1. Hitung NOPAT:
    Mulailah dengan laba operasi dan kurangi pajak yang harus dibayar.Contoh:
    Jika laba operasi = Rp10 miliar dan pajak = 30%, maka NOPAT = Rp10 miliar × (1 – 0,3) = Rp7 miliar.
  2. Tentukan Modal yang Diinvestasikan:
    Hitung total ekuitas dan utang yang digunakan dalam operasi bisnis.Contoh:
    Invested Capital = Rp50 miliar.
  3. Hitung Biaya Modal:
    Perhitungkan Weighted Average Cost of Capital (WACC), yang merupakan rata-rata tertimbang dari biaya utang dan ekuitas.Contoh:
    Jika WACC = 10%, maka biaya modal = Rp50 miliar × 10% = Rp5 miliar.
  4. Hitung EVA:
    EVA = NOPAT – (Invested Capital × Cost of Capital).Contoh:
    EVA = Rp7 miliar – Rp5 miliar = Rp2 miliar.

Hasilnya, perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah sebesar Rp2 miliar.

Mengapa Economic Value Added Penting?

  1. Mengukur Nilai Ekonomis Sesungguhnya:
    EVA membantu menilai apakah perusahaan menghasilkan keuntungan yang melebihi biaya modal.
  2. Pengambilan Keputusan Investasi:
    Manajer dapat menggunakan EVA untuk menentukan proyek mana yang memberikan nilai tambah paling besar bagi perusahaan.
  3. Meningkatkan Efisiensi Operasional:
    Dengan mengukur EVA, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan untuk meningkatkan kinerja finansial.
  4. Kesejahteraan Pemegang Saham:
    EVA memastikan bahwa pemegang saham mendapatkan pengembalian yang layak atas investasi mereka.

Kelebihan dan Kekurangan EVA

Kelebihan:

  • Fokus pada penciptaan nilai jangka panjang.
  • Mendorong manajer untuk mempertimbangkan biaya modal dalam keputusan bisnis.
  • Memberikan indikator kinerja yang objektif.

Kekurangan:

  • Perhitungan dapat menjadi kompleks, terutama untuk perusahaan besar dengan banyak lini bisnis.
  • Memerlukan estimasi biaya modal yang akurat.
  • Tidak selalu mencerminkan kondisi pasar secara langsung.

Contoh Implementasi EVA

Misalkan sebuah perusahaan memiliki data keuangan sebagai berikut:

  • Laba Operasi: Rp15 miliar
  • Pajak: 25%
  • Modal yang Diinvestasikan: Rp100 miliar
  • Biaya Modal (WACC): 12%

Langkah perhitungan:

  1. NOPAT = Rp15 miliar × (1 – 0,25) = Rp11,25 miliar.
  2. Biaya Modal = Rp100 miliar × 12% = Rp12 miliar.
  3. EVA = Rp11,25 miliar – Rp12 miliar = -Rp0,75 miliar.

Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan tidak menciptakan nilai tambah, karena EVA bernilai negatif.

Belajar Gratis Saham dan Reksadana: Klik Disini

Kesimpulan

Economic Value Added (EVA) adalah indikator yang penting dalam mengukur keberhasilan finansial suatu perusahaan. Dengan menghitung EVA, manajer dan pemegang saham dapat mengevaluasi kinerja perusahaan secara objektif, mengidentifikasi peluang perbaikan, dan mengambil keputusan yang lebih informatif.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *