Jensen Alpha adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja portofolio investasi dibandingkan dengan ekspektasi kinerja berdasarkan risiko yang diambil. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Michael Jensen pada tahun 1968 dan menjadi salah satu metode utama dalam analisis investasi modern.
Baca Juga: Pentingnya Mencatat Pengeluaran Harian: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar
Apa Itu Jensen Alpha?
Jensen Alpha, atau sering disebut sebagai Alpha, adalah ukuran kelebihan pengembalian (return) portofolio investasi dibandingkan dengan pengembalian yang diharapkan berdasarkan Model Penetapan Harga Aset Modal (Capital Asset Pricing Model/CAPM). Nilai Alpha menunjukkan kemampuan manajer investasi untuk menghasilkan keuntungan lebih dari risiko yang diambil.
- Alpha Positif (+): Portofolio memiliki kinerja lebih baik dari yang diharapkan.
- Alpha Negatif (-): Portofolio memiliki kinerja lebih buruk dari yang diharapkan.
- Alpha Nol (0): Portofolio sesuai dengan ekspektasi berdasarkan risiko.
Cara Menghitung Jensen Alpha
Rumus Jensen Alpha adalah sebagai berikut:
Contoh Perhitungan
Misalkan:
Alpha sebesar 0,4% menunjukkan bahwa portofolio memberikan pengembalian lebih besar 0,4% dibandingkan ekspektasi risiko.
Pentingnya Jensen Alpha dalam Investasi
- Mengukur Kinerja Manajer Investasi Jensen Alpha membantu investor mengevaluasi kemampuan manajer portofolio untuk menghasilkan pengembalian tambahan dibandingkan risiko yang diambil.
- Alat Analisis Risiko vs. Pengembalian Dengan Jensen Alpha, investor dapat memahami apakah pengembalian portofolio mencerminkan pengambilan risiko yang bijak atau justru sebaliknya.
- Meningkatkan Pengambilan Keputusan Investasi Alpha dapat digunakan untuk membandingkan beberapa portofolio, sehingga membantu investor memilih portofolio yang optimal berdasarkan kinerjanya.
Keterbatasan Jensen Alpha
Walaupun bermanfaat, Jensen Alpha memiliki beberapa kelemahan:
- Bergantung pada keakuratan model CAPM.
- Tidak mempertimbangkan diversifikasi aset secara langsung.
- Beta mungkin tidak stabil seiring waktu, memengaruhi hasil perhitungan.
Belajar Gratis Saham dan Reksadana: Klik Link Berikut
Kesimpulan
Jensen Alpha adalah alat penting dalam evaluasi kinerja portofolio investasi. Dengan memahami cara menghitung dan menerapkannya, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik berdasarkan kinerja relatif terhadap risiko pasar.