Apa itu Quick Ratio?
Quick Ratio adalah salah satu rasio keuangan penting yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa mengandalkan penjualan persediaan. Quick Ratio ini dikenal juga dengan sebutan Acid-Test Ratio karena mengukur ketahanan keuangan perusahaan dalam kondisi darurat, yakni dengan melihat likuiditas yang lebih cepat dicairkan seperti kas, piutang, dan aset lancar lainnya.
Baca Juga: Apa Itu Payout Ratio dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Mengapa Quick Ratio Penting?
Quick Ratio sangat penting bagi perusahaan, investor, dan analis keuangan. Angka Quick Ratio yang tinggi menandakan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk menghadapi kewajiban jangka pendeknya. Sebaliknya, rasio yang terlalu rendah dapat menunjukkan risiko likuiditas dan mengindikasikan bahwa perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam membayar kewajiban segera jika tidak melakukan penjualan persediaan.
Rumus Menghitung Quick Ratio
Quick Ratio dihitung dengan membandingkan aset lancar yang paling likuid dengan kewajiban jangka pendek perusahaan. Berikut rumusnya:

Keterangan:
- Aset Lancar: Kas, piutang usaha, dan investasi jangka pendek.
- Persediaan: Nilai barang atau produk yang belum terjual.
- Kewajiban Lancar: Utang jangka pendek yang harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun.
Contoh Perhitungan Quick Ratio
Misalkan sebuah perusahaan memiliki aset lancar sebesar Rp1.000.000.000, persediaan Rp200.000.000, dan kewajiban lancar sebesar Rp500.000.000. Maka perhitungannya sebagai berikut:

Hasil 1,6 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki Rp1,6 aset cepat cair untuk setiap Rp1 kewajiban jangka pendek.
Interpretasi Quick Ratio
- Quick Ratio < 1: Menunjukkan perusahaan mungkin tidak memiliki cukup likuiditas untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa menjual persediaan.
- Quick Ratio = 1: Perusahaan memiliki aset likuid yang cukup untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.
- Quick Ratio > 1: Menandakan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang baik dan cenderung mampu menghadapi kewajiban jangka pendek tanpa masalah.
Keunggulan dan Keterbatasan Quick Ratio
Keunggulan:
- Indikator Ketahanan Finansial: Menunjukkan sejauh mana perusahaan mampu bertahan dalam situasi keuangan yang tidak menentu.
- Lebih Akurat daripada Current Ratio: Karena tidak memasukkan persediaan, Quick Ratio lebih tepat untuk menilai likuiditas jangka pendek.
Keterbatasan:
- Tidak Memperhitungkan Perputaran Piutang: Quick Ratio tidak mempertimbangkan seberapa cepat piutang dapat diubah menjadi kas.
- Bisa Berbeda untuk Berbagai Industri: Beberapa industri yang memiliki perputaran persediaan tinggi mungkin lebih cocok menggunakan Current Ratio.
Cara Meningkatkan Quick Ratio
- Mengelola Piutang: Mengoptimalkan penagihan piutang agar kas cepat tersedia.
- Mengurangi Persediaan: Mengurangi jumlah persediaan berlebih untuk meningkatkan likuiditas.
- Mengatur Utang Jangka Pendek: Mengurangi kewajiban jangka pendek atau menegosiasikan pembayaran lebih panjang.
Belajar Gratis Saham dan Reksadana : Klik Disini
Kesimpulan
Quick Ratio adalah rasio keuangan penting yang memberikan gambaran singkat mengenai kemampuan perusahaan dalam menghadapi kewajiban jangka pendek tanpa bergantung pada persediaan. Bagi investor, manajer keuangan, atau pihak-pihak yang tertarik pada kesehatan keuangan perusahaan, memahami dan memantau Quick Ratio adalah langkah bijak untuk menilai stabilitas likuiditas perusahaan.